Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, kita bisa berdiri di muka bumi
ini dengan diberikan indra penglihat oleh Allah , untuk melihat segala sesuatu
yang terjadi di muka bumi ini dan melihat ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi
pedoman hidup kita. Kita diberikan indra pendengar untuk mendengar semua
suara-suara yang ada di dunia, mendengar adzan, dan ayat-ayat Allah. Kita
memiliki indra perasa, peraba untuk merasakan semua yang tengah terjadi di
dunia ini. Kita memiliki akal dan pikiran untuk berfikir dan mengingat, maka
sekarang mari :
Kenanglah wajah ibu kita yang kian mulai
menua, lipatan-lipatan di wajah dan tangannya dan ingatlah saat kita berada di
dalam kandungannya selama 9 bulan. Ia merasakan mual, muntah, jalan terasa
berat, berbaring pun susah, namun ia tetap ridho menjaga kita saat di
kandungannya hingga kita bisa merasakan dunia ini.
Kenanglah ayah
kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin yang
sehat. Dan berharap lahir dalam keadaan yang sempurna.
Sebelum saya melanjutkan perkataan saya
mengenai Ridho Allah Ridho Orang tua. Ada pendapat dari Imam Malik, yang
berbunyi :
*Saya hanya manusia biasa , kadang-kadang
salah, kadang-kadang benar. Maka dari itu , selidikilah dan dengarkanlah
pendapat saya. Jika sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist….. Maka ambilah, jika
berlainan atau salah maka tinggalkanlah.*
Allah menciptakan manusia di muka bumi untuk
senantiasa beribadah , bekerja, dan berusaha dalam mencari ridho-Nya. Salah
satu cara untuk mencari ridho-Nya adalah dengan berbakti kepada orang tua kita,
terutama ibu. , mencari Ridho Allah artinya mencari apa yang
membuat Allah rela pada kita. Karena ridho Allah tergantung dengan orang
tua. Sebagaimana sabda Rasulullah :
Yang artinya : “Ridha Allah pada ridha orangtua dan
murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Ketika ibu kita sedang melahirkan kita
bersimbah darah dan bercucuran air mata. Ingatlah ia merenggang nyawanya antara
hidup dan mati, itulah saat kelahiran kita. Tetapi ia tetap bahagia, didekapnya
kita dalam pelukannya yang penuh kasih sayang. Dan dibisikannya di telinga kita
lafas Allah oleh ayah kita, disaat kita baru berada di dunia.
Adapun pahala bagi anak yang berbakti pada
orang tuanya :
*
Berbakti
kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang di alami.
*
Akan
diluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya.
*
Dan
InsyaAllah akan dimasukan ke dalam surga oleh Allah tentunya dengan izin Allah.
Dan adapun azab bagi mereka yang durhaka pada
orang tuanya :
Ø Dibenci oleh Allah
Ø Tidak diterima segala amalnya
Ø Mendapat gelar kafir
Ø Tidak diampuni dosanya.
Itulah kenapa islam
melarang dan melaknat anak yang durhaka kepada oang tuannya,dosa dan siksaan-Nya
sangat pedih, dosa yg menyebabkan seseorang terjungkal kedasar neraka. Semoga
kita dapat mejaga perilaku dari hal-hal yang dapat menjadikan kita anak yg
durhaka dan mendapat laknat Allah. Apalagi kita menyakiti hati ibu kita, karena
ibu yang lebih dihormati. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
"Seorang
lelaki telah datang menghadap Kepada Rasulullah Saw., lalu bertanya : Ya
Rasulullah! Siapakah yang lebih berhak saya hargai (hormati) lebih baik?
Rasulullah menjawab : Ibumu. Orang itu Bertanya lagi : Kemudian Siapa ?
Rasulullah Menjawab : Ibumu. Orang itu Bertanya lagi : Kemudian Siapa?
Rasulullah menjawab : Ibumu. Orang itu bertanya lagi : Kemudian siapa?
Rasulullah menjawab : Ayahmu."
Dari sabda
Rasulullah itu, kita diharuskan menghormati ibu kita. Karena ibu adalah wanita
yang paling mulia di dunia. Orang yang melahirkan generasi-generasi yang bertaqwa.
Dialah yang mengajarkan kita mengenal Allah, menceritakan segala yang
berhubungan dengan-Nya. Sungguh amat besar sekali jasanya. Dan secara tak
langsung , jika kita telah mendapatkan ridho dari mereka, InsyaAllah kita pun
mendapat ridho dari Allah. Dan sebaliknya apabila kita durhaka pada mereka,
Allah akan menutup pintu surga –Nya dan murka pada kita. Naudzubillah..
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُب ِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
Yang artinya : “ Dan sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
karib-kerabat,anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga
jauh, teman sejawat,ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki.”
Maka dari itulah , jangan
sesekali kita menyakiti hati orang tua kita , apalagi ibu kita. Sungguh jangan
sampai kita menyesal saat ia pergi nanti. Karena ia satu-satu nya orang yang
mampu merasakan apa yang kita rasakan , ia pun rela mengorbankan nyawa nya bagi
anaknya.
Semoga Allah mau senantiasa menjaga nya, dan
mau memaafkan segala kesalahan kita pada-Nya. Amiiiiinnnnnn….. Dan apabila kita
telah melakukan dan memperjuangkan aspirasi kata diatas InsyaAllah akan menjadi
anak yang berbakti pada kedua orang tua, sehingga kedua orang tuanya dan yang
bersangkutan akan terasa hidupnya tenang,nyaman,& tentram. Dan InsyaAllah
kita semua akan masuk surga..Aminn..
Pemandangan paling indah di bawah bentangan
langit berbintang adalah melihat seorang Ibu yang bahagia. Dan hanya para Ibu yang bisa berpikir tentang masa
depan, sebab merekalah yang melahrikan masa depan, dalam diri anak-anak mereka.
Sekian tausiah
dari saya , mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, pada Allah saya
mohon ampun. Wa akhiru da’wana ‘anil hamdulillahi Rabbil ‘alamin.Wassalamualaikum wr.wb
sangat membantu,nice info !
ReplyDeleteterimakasih infonya.
ReplyDelete